@siareef

03 October 2012

K A M U


Aku percaya sama kamu. Sangat !

Tahukah kamu, keyakinanku terjaga bahwa jutaan kata yang meluncur lewat mulutmu, hatimu yg meramu. Apapun itu. Tak perlu melontar alasan klise berbalut drama itu. Aku sudah tau kemana semuanya tertuju.


Semua terlihat biasa, tampak sempurna. Sempatkah kamu lihat ke rongga. Kita tidak dalam keadaan baik-baik saja. Jasadmu boleh saja kurengkuh utuh. Tidak dengan hatimu yang kian jauh tak tersentuh.


Ini yang kau sebut harmonis?  Sementara berjuta rahasia tersimpan di balik ucapmu yang manis.
Ini yang kau sebut seiring? Bahkan semua polahmu tampak seperti orang asing.
Ini yang kau anggap satu? Tatkala mata, hati dan pikiranmu saling tuding atas ucapmu yang palsu.

Kamu sadar? Untuk saya, polah manismu justru sebuah tamparan.
Kamu paham? Kamu terlihat asing. Kian hari kian lihai berakting.
Kamu tau? Saya rindu kamu yang dulu. Bukan kamu yang berlakon palsu.

Hati merunut kejadian demi kejadian yang terekam tanpa perlu bukti, semua tergambar jelas menurut peranan demi peranan yang telah dilakoni. Seumpama mengedip mata, begitu juga dusta, gampang sekali kamu melakukannya. Toleransi memaafkan sudah saya junjung sedemikian tinggi. Bukan berati kesalahan sama dilakukan berulang kali, lagi dan lagi.

Kasih tahu saya, resep sabar ketika sadar ada banyak kebohongan terbongkar. Bahkan jejak rekam dusta yang termaafkan kemarin belum sepenuhnya pudar.

Kasih tahu saya, solusi atasi lelah hati. Terlampau sepi disini. Otak tak bergerak, nurani enggan berdikusi.


Ingin sekali mengakhiri pertikaian dengan elegan, tanpa tendensi saling menyalahkan. 



Bulatkan tekad, kuatkan niat. Usah menoleh, terus melangkah. 

Cukup menoreh sejarah, bukan kenangan. 


Lupakan. Hembuskan !!

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.