@siareef

03 December 2011

Niat

Dari beberapa waktu lalu sebenernya ada keinginan memasukan adverotrial tentang hypermart yang aku buat. Kan lumayan buat memperbanyak tulisan mengisi blog yang jarang terjkunjungi ini.

Dari beberapa waktu lalu sebenarnya sudah punya keinginan untuk menulis blog ini secara periodik, baik mingguan ataupun bulanan. Tapi dengan kesibukan yang seabreg sepertinya susah sekali mengkonsisteni diri sendiri. Alhasil, yah jadinya seperti ini.

Dari beberapa waktu lalu .. .. .. ahh hanya niat yang tak kunjung terealisasi.

Berbicara mengenai niat, sebetulnya banyak niat-niat yang lain yang tersimpan di benak. Niat untuk memberesi urusan kantor. Niat untuk menunaikan tugas-tugas kuliah yang terabaikan. Niat untuk traveling kesini-kesitu. Niat untuk membeli ini itu. Ahhhhhhh .. .. pokonya banyak. Tapi itu hanya niat. Realisasi? Nol B.E.S.A.R.


Malu sih, tapi yah apa daya. Toh cuma diri sendiri yang tau, he he he .. ..

Terkadang timbul pembelaan diri. Masih mending gue masih punya niat meski untuk merealisasikannya terasa berat, daripada gak ada sama sekali.Bukankah segala sesuatu berawal dari niat. Cuma konsistensi perwujudannya saja kadang perlu diuji. Tak bisa dipungkiri juga, untuk memenuhi niat terkadang banyak penghalang dan rintang. Entah waktu, finansial, maupun lisensi. Ketiganya selalu ada keterkaitan.

Yang pasti, aku akan selalu berniat untuk melakukan rencana-rencana yang telah tersusun. Karena dengan adanya niat inilah yang membuat aku bernafas. Menggerakkan aku untuk selalu bergerak. Mendorong aku untuk selalu optimis. Menggiring aku untuk terus menjadi manusia yang berfikir realistis.

05 November 2011

Hari Minggu Hari Besar Hari Raya

Yup, hari ini 6 November 2011 bertepatan dengan hari Minggu yang juga merupakan Hari Raya Kurban. Memaknai kurban, sempat tergelitik juga sih.

Kemarin nyokap telepon, membahas perihal kesiapan gw untuk berkurban tahun ini. Karena menurut beliau daripada uang dihambur-hamburkan gak jelas, mending buat berkurban, toh tidak tiap hari. Tapi memang dasar gw tidak punya -lebih tepatnya belum punya- niatan untuk berkurban, yah terus berkilah bahwa masih belum ada budget, he he he
Padahal emang iya, lagi kere abis.

Mengenai penghamburan uang yang tidak jelas, sempat tidak terima juga sih. Lha wong gw gak pernah hambur-hamburin uang kok, paling buat beli baju, jalan-jalan, kuliah, itu pun secukupnya. Karena emang gak ada lagi. Hiks.

Kembali ke masalah niat. Nyokap sih wanti-wanti, mumpung ada rezeki. Ntar kalo dinanti-nanti akan lupa. Sebenernya betul juga sih kata nyokap. Cuma gw belum dapat hidayah aja kali yah, atau belum mengerti esensi dibalik berkurban itu apa. Waduhh, sepertinya harus menyisipkan pengajian diagenda gw nih, biar lebih paham seidikit-sedikit tentang makna kurban.

Kalo budget sih, sweaaarrrr Mak, untuk bulan ini emang lagi cekak banget nih anakmu yang manis ini. ( Padahal tiap bulan juga ngos-ngosan ngatur duit, hiks ).

Kalo masalah jalan-jalan, beli baju, itu sih kebutuhan. Gak mungkin dong gw kerja pake baju alakadarnya. Atau membiarkan diri stresssss tanpa adanya refreshing, yang mana refreshing itu didapat saat jalan-jalan mengunjungi tempat-tempat baru, wuiiihhhhh .. .. rasanya lupa akan segala.

Yahhh, gw sih bersyukuuuurr banget punya Nyokap super perhatian, sekaligus pendengar dan penenang terbaik di dunia. Nah, untuk Kurban tahun ini belum dulu yah. Insya Allah kalo masih ada kesempatan dan rezeki. Maapin anakmu yah Mak.

21 August 2011

Mengarang bebas yang jauh dari indah

Mengarang, mungkin identik dengan kata-kata indah yang terangkai menjadi satu kalimat sarat makna. Tetapi tidak dengan yang terjadi pada hari ini.

Advertorial. Satu kata yang juga pekerjaan yang harus terselesaikan hari ini. Manajemen waktu yang payah, yah hari ini hanya membuat sebuah iklan advertorial seharian. Setelah diedit berkali-kali oleh si Bos, akhirnya kata-kata yang yang aku tunggu keluar dari mulut beliau. ' ya, baguss !! .... 
Serasa mendapat angin surga ketika apa yang kita kerjakan mendapat apresiasi dengan baik.

Hypermart Berbagi Online, itulah judul advertorial yang akan terbit di Kompas dan 19 media daerah lainnya pada hari Senin, 22 Agustus 2011. Dengan sentuhan tangan pak Gary, me-lay out dan membuat tambahan gambar sebagai pelengkap tulisan kian mempercantik tampilan advertorial tersebut. Melalui agency PT Sentra Media Pariwara materi advertorial siap dikirim ke media.
Itu yang terjadi dikantor.

Hari ini jadwal dikampus yaitu UAS. Tertulis di agenda adalah mata kuliah Sosial dan Jasa Pemasaran. Berbekal materi berupa slide kiriman seorang kawan, rasanya aku cukup siap menghadapi ujian malam ini.Seperti ujian-ujian sebelumnya tentunya.

Sore menjelang jam kantor berakhir, mulai sibuk mencetak bahan materi UAS dalam bentuk handsout, susun rapi sehingga bisa dibaca dalam perjalanan menuju kampus. Setelah berbuka puasa dengan menu alakadarnya aku langsung keluar kantor dengan sedikit tergesa. Berlomba dengan senja menuju kampus tercinta. Kebetulan hari ini adalah hari ke 19 berpuasa.


Pukul 19.30 pas, aku mengetuk pintu ruang ujian yang segera disambut kawan-kawan yang bergegas pulang.
Kenapa? Yah karena aku telat selama 1 jam. Sedangkan peraturan kampus melarang peserta ujian masuk apabila ada peserta lain yang sudah selesai ujian dan keluar ruangan. Alasan yang bisa diterima. Berbekal niat baik dan sedikit memohon supaya mereka tidak keluar ruangan sebelum aku datang, Maka aku bisa masuk dan ujian.

Dan apa yang terjadi didalam. Aku tercengang melihat soal ujian yang kupegang. Bukan karena gampang lantas aku berfikiran sebegitu cepatnya kawan-kawan saya mengerjakan. Tetapi karena dari materi yang aku baca tak ada satupun yang bisa dijadikan jawaban. Entah, mungkin salah print materi. Yang pasti tulisan yang tertuang dikertas jawaban adalah hasil karangan bebas yang jauh dari kata indah. 


Satu pelajaran, jangan belajar menit-menit menjelang ujian, apalagi baru print materi. 
Satu harapan, semoga dari karangan bebas yang tidak indah tersebut pada akhirnya mendapat nilai yang indah.

18 August 2011

L a p a r

Terinspirasi Dari tweet salah seorang yang aku follow di twitter :

@sloppypoppy : berbuka seorang diri dan menumpuk duka dipelupuk matamu? Simpan keluhmu. Banyak yang terpaksa mengunyah di jalan atau bahkan tak bisa makan.

Satu benang merah yang aku simpulkan dari kicauan diatas ialah lapar. Betapa 5 huruf itu yang membentuk satu kata sakti.
Lapar bukan mantra tokoh fenomenal Harry Potter, bukan pula jargon yang kerap dilontarkan komedian Tukul Arwana.

Tetapi kesaktian kata tersebut ialah ia mampu mengendalikan siapapun juga untuk bertindak apa saja guna memperoleh penawarnya.

Bahkan kata sakti tersebut kerap dijadikan mantra sebagai perisai dalam melakukan tindakan.
Tak sedikit pula yang sebab 5 huruf itu menjadi sesuatu yang bukan dirinya.

Begitu juga yang aku rasakan hari ini. Berbuka puasa dihari ke 18 bulan Ramadhan ini agak sedikit tergesa lantaran jadwal UAS yang harus diikuti.

Menyeruput cincau hijau plus semangkuk kolak kemudian berlari menuju lift berlomba dengan senja menuju kampus tercinta. Tak terasa lapar mulai melanda seiring memberatnya kelopak mata. Yah, menahan lapar dengan  tertidur merupakan satu pilihan super tepat saat itu.

Tapi apa yang terjadi ketika tiba-tiba terjaga, dibenak hanya berfikir bagaimana membunuh rasa lapar ini. Sebab tanpa disadari lapar mampu mengacaukan fikiran.

20 March 2011

DesireNet 14.30

Dapat ultimatum dari Bos : ' Kalau IP mu gak sampe 3.5, gak ada ijin-ijin pulang cepet lagi '
Hah ? Kebayang donk Jarak Karawaci-Slipi kalau sore macetnya tiada tara.
Kalau gak diijinin pulang cepet, alamat telatttt terus kuliah.

Semester awal telah lewat, Kartu Hasil Study sudah diambil tadi malam. Terpampang IP semester ini 3.43, Ups, masih kurang 0.07 untuk mencapai angka batas ijin pulang cepat.

Berfikir keras gimana caranya spy mencapai genap ke angka ultimatum. Cek n ricek KHS, ohh ada 1 tugas Pengantar Ilmu Komunikasi yang aku blm serahkan ke Dosen, karena pada waktu itu sedang ke luar kota atau memang terjebak macet .. ( lupa akut, he he he ).

Kontak sang Dosen adalah satu-satunya cara agar bisa menyerahkan tugas susulan yang telah lewat sekian bulan ( he he he .. .. ) semoga doi berbaik hati pada mahasiswanya yang bersungguh-sungguh ini ... *ngarep.
Sang Dosen baik hati mengijinkan, makanya hari ini berkutat mengerjakan tugas penyelamat tsb di pojok warnet salah satu mal di jakarta pusat.

Dan nggak lupa mampir buat ngisi blog ini.