@siareef

18 August 2011

L a p a r

Terinspirasi Dari tweet salah seorang yang aku follow di twitter :

@sloppypoppy : berbuka seorang diri dan menumpuk duka dipelupuk matamu? Simpan keluhmu. Banyak yang terpaksa mengunyah di jalan atau bahkan tak bisa makan.

Satu benang merah yang aku simpulkan dari kicauan diatas ialah lapar. Betapa 5 huruf itu yang membentuk satu kata sakti.
Lapar bukan mantra tokoh fenomenal Harry Potter, bukan pula jargon yang kerap dilontarkan komedian Tukul Arwana.

Tetapi kesaktian kata tersebut ialah ia mampu mengendalikan siapapun juga untuk bertindak apa saja guna memperoleh penawarnya.

Bahkan kata sakti tersebut kerap dijadikan mantra sebagai perisai dalam melakukan tindakan.
Tak sedikit pula yang sebab 5 huruf itu menjadi sesuatu yang bukan dirinya.

Begitu juga yang aku rasakan hari ini. Berbuka puasa dihari ke 18 bulan Ramadhan ini agak sedikit tergesa lantaran jadwal UAS yang harus diikuti.

Menyeruput cincau hijau plus semangkuk kolak kemudian berlari menuju lift berlomba dengan senja menuju kampus tercinta. Tak terasa lapar mulai melanda seiring memberatnya kelopak mata. Yah, menahan lapar dengan  tertidur merupakan satu pilihan super tepat saat itu.

Tapi apa yang terjadi ketika tiba-tiba terjaga, dibenak hanya berfikir bagaimana membunuh rasa lapar ini. Sebab tanpa disadari lapar mampu mengacaukan fikiran.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.